| Hot News |
|
|
| Search |
|
| Chating |
|
| Join Now |
|
| Cool News |
|
| Pooling |
|
| Design School |
|
| Others |
|
| Visitor |
|
|
|
|
|
|
|
Costume Designer = Perancang Kostum Karakter
|
|
Tuesday 13 May 2008
|
Dari namanya saja kita sudah dapat mengira-ngira apa pekerjaan dan tanggung jawabnya. Posisi seorang costume designer adalah di bagian produksi di suatu pembuatan film di industri perfilman tentunya. tak hanya di perfilman, seorang costume designer juga bisa diperuntukkan untuk sebuah panggung pertunjukan kesenian atau pertelevisian.
Ia termasuk dalam production team di mana ia akan bekerjasama dengan sutradara, scenic and lighting designer dan sound designer. Dalam melakukan pekerjaannya ia pun perlu melakukan kolaborasi dengan make up designer, ini bisa menjadi hal yang penting dalam melakukan kerjasama baik dengan make up designer dan hairdresser untuk mendapatkan aura yang ingin ditampilkan sesuai dengan setting film.
Seorang costume designer biasanya harus melakukan pendalaman karakter suatu peran ataupun sebuah film untuk menampilkan kesatuan yang harmonis dalam sebuah setting. Ini termasuk dalam pemilihan warna, status sosial ataupun periode yang ada dalam dunia mode pada saat setting yang akan ditampilkan, misalnya settingnya berkisar di tahun 1980an maka kostum yang akan dipakai tentunya harus sesuai dengan apa yang ada pada tahun tersebut.
Juga dilihat bagaimana si karakter ini, misalnya karakter peran ini adalah seorang yang modis di masanya, maka semua hal yang termasuk tren di masa tahun 80an itu perlu ditonjolkan setidaknya jangan sampai salah dalam menampilkan sebuah karakter. Tak hanya itu, costume designer juga harus tetap memikirkan dan memperhitungkan agar pemain peran tersebut juga tetap nyaman dan mudah dalam memainkan peranannya, misalnya saja jika karakter yang akan ditampilkan adalah bersetting di masa renaissance, dengan segala macam tetek bengek gaun yang telihat 'super heboh' tersebut, aktor ataupun aktris harus tetap merasa nyaman sehingga mereka tetap total dalam melakukan aktingnya tanpa merusak properti ataupun garmen yang dipakai tersebut.
Sehingga seorang costume designer tak hanya memilih, membuat ataupun mendesain juga, namun ia juga harus memperhitungkan segi kelayakan, kelaikan, kenyamanan dan durabilitas dari sebuah kostum, apalagi jika baju tersebut akan dipakai dalam watu yang sering ataupun lama, mislnya produksi film tersebut akan menghabiskan waktu hingga berbulan-bulan, jadi jangan sampai baju tersebut hanya sekali pakai saja atau kurang nyaman dan lain sebagainya.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan karakter dan juga setting yang akan ditunjukkan, maka seorang cistume designer perlu selalu melakukan konsultasi dengan sutradara/director, set dan lighting designer. Kemampuan artistik seorang desainer ini menjadi hal yang sangat penting di samping itu pengetahuan di bidang pengembangan pola, drafting, tekstil, kostum ataupun sejarah fashion juga menjadi hal yang penting dipunyai oleh seorang costume designer.
Profesional costume designer terdiri atas 3 tipe, yaitu : freelance, residential dan academic. Berikut penjelasannya masing-masing;
1. Freelance designer adalah seseorang yang disewa oleh sebuah rumah produksi entah itu teater, dance ataupun opera. Biasanya seorang freelancer dibayar berdasarkan project saja, sehingga ia bisa saja bertanggugn jawab pada lebih dari 1 rumah produksi ataupun pertunjukan (di 2 teater misalnya).
2. Residential designer secara spesifik dipekerjakan oleh suatu rumah produksi ataupun perusahaan perfilman untuk beberapa produksi. Ini bisa berupaka kontrak jangka pendek ataupun dalam jangka panjang. Karena mereka terikat kontrak, maka biasanya tergantung dari perjanjian/kontrak yag telah disepakati mereka bisa atau tidak terlibat dengan produksi yang lain. Tidak seperti freelancer designer,seorang residential designer selalu berada di lokasi entah itu di teater, ataupun di sebuah set film dan selalu siap sedia untuk melakukan kerjasama ataupun kolaborasi dengan studio yang bertanggung jawab dengan kostum.
3. Academic designer seperti namanya, ia memegang titel ataupun degree dari sebuah institusi formal. Dan biasanya pula ia bekerja sebagai instruktur. Meski tak selalu demikian, ia bisa juga sebagai ersidential designer dan juga sebagai freelancer jika waktunya memungkinkan. Kebanyakan dari mereka tak hanya mampu secara akademik namun juga mempunyai wawasan yang cukup luas dalam bidangnya, dan kebanyakan pula mereka memegang titel Master of Fine Arts sehingga mereka juga bisa mengajar.
Baik residential dan academic designer juga harus siap sedia di set untuk membuat segala keperluan yang berhubungan dengan kostum. Dan tak hanya mereka saja, karena biasanya costume designer ini dibantu oleh para staf yang biasanya adalah pelajar atau mereka yang sedang magang atau mempelajari lebih dalam lagi secara praktek di bidang costume design dan konstruksi. Karena kebanyakan dari universitas mengharuskan siswanya untuk melakukan kerja praktek untuk mendapatkan titelnya.
Posisi ini memang cukup menyenangkan dan jika dilihat dari segi keberhasilannya biasanya bisa dilihat dari award yang bisadimenangkan. misalnya saja sebagai Best Costume Designer yang behasil diraih misalnya oleh Colleen Atwood untuk film Memoirs of a Geisha, Michael O'Connor untuk film The Duchess . Mereka ini hanyalah contoh yang berhadi di bidangnya, namun tentunya masih banyak lagi nama-nama sukses lainnya di balik kostum di film-film yang pernah kita saksikan sebelumnya.Labels: Artistik, Study |
posted by
B'DESIG
@
5/13/2008 10:59:00 pm
  |
|
|
|
|
|
This comment has been removed by the author.